Jumat, 01 Februari 2013

first love part 3


"FIRST LOVE PART 3" Riska dibuat malu . . . >______<


Di kantin . . .

Riska, ajeng dan indah bersenda gurau sambil makan. Semua cowok-cowok di kantin melihat mereka bertiga yang terkenal popular di sekolah dan tidak memikirkan pacar-pacar mereka yang marah karena tidak diedulikan.  Tiba-tiba cowok yang ditemui riska tadi pagi datang dan dilihatnya ada Riska cowok tersebut segera dia duduk disamping riska.

waah..ketemu lagi sama tuh cewek. Gue samperin ah..” ucap cowok tersebut didalam hatinya dan berjalan ke arah riska.

“lo lagi ?? oh my god…apa salah gue…” kaget riska ketika melihat siapa yang disampingnya. Cowok tadi hanya ketawa.

“kan gak apa apa. Gue kangen sama lo sayang…” goda cowok tersebut ke riska.

“ya ampuuun . . . sejak kapan kita pacaran…??? Perasaan kita baru ketemu sekali . . . gila lo kali. . . guys kita balek ke kelas . . .gue jadi gak enak makan gara gara cowok ini . . ” ketus riska dan mengajak teman temannya pergi.

“eitss. . .tunggu. . .” tiba tiba cowok tersebut menarik tangan riska dan dikecup bibirnya. riska kaget dan pipinya merona karena kejadian barusan. segera ia lepaskan tangannya dari cowok tersebut. Yang melihat kejadian tersebut ada yang iri, senang, dan lain lain.

“ lo gila. berani banget lo sama gue....awas lo. liat aja gue akan balas kelakuan lo ini.. “ teriak riska kepada cowok tersebut dan pergi. si cowok malah tersenyum.

“berani banget lo do sama dia. Cowok cowok yang dekatin dia aja ditolak. Ckckck gue beri lo tepuk tangan. Hahahaha” ucap temannya cowok tersebut.

“gue gitu . . . hahahaha”

akhirnya gue bisa bikin lo malu kamu ka di depan semua orang selanjutnya gue bikin lo jatuh cinya sama gue..”ucap cowok tersebut di dalam hatinya sambil senyam senyum.


********************

“ka . . . lo enak bener ya . . . dapat kecupan dari aldo. Wuaaa gue iri sama elo . . .” histeris indah.

“iya ka. Lo dapat kecupan dari cowok popular kan beruntung banget . . .” sambung ajeng.
Mereka berdua mendapat jitakan dari riska.

“apanya enak . gue benci cowok omes kayak dia. . . Oya coba lo ulangin nama dia. Cepetan . . .”rengek riska ke Indah. Indah tersenyum penuh arti.

“ow… aldo si cowok yang membuat histeris cewek cewek di sekolah kita karena ketampanannya. Lo nanya nanya tentang dia berarti lo suka ya sama dia ??? ayo ngaku. . .” goda indah ke riska.

“gue??? suka sama dia?? Ogah. Gue benci cowok kayak gitu. Mendingan si dika anak kelas kita dari pada dia"

jadi itu toh nama cowok omes gila itu . . liat aja lo cowok omes, gue balas lo . . .gue bikin lo malu juga nanti . . .“ucap riska dalam hatinya.

“ka kok lo melamun sih . . oya lo suka sama si dika ka???” Tanya ajeng sambil menepuk pundak temannya itu agar tersadar dari lamunannya.Riska tersadar dari lamunannya

“ah...sedikit sih. . . ah gak usah ngomongin cowok lagi. Yok Bentar lagi masuk” ajak riska.

“Ka kamu tadi kemana???”Tanya dika yang datang tiba tiba.

“ke kantin. Emang kenapa??” 

“gak. Aku baru dengar gosip tentang kamu.” dika

“apa gosipnya dik??” Tanya indah

“katanya riska dicium bibirnya sama cowok. Betul ya??” jawab dika.

“iya dik. Tadi si riska di cium sama aldo. Mesranya . . . kok gak jadian aja sih lo ka sama aldo . .??” jawab ajeng sambil senyam senyum ke riska.

"pleeetaaak" . sebuah jitakan di kepala ajeng.

“enak aja lo omong. Kan guue benci tuh cowok omes kayak gitu. “ ucap riska sambil mencibir.

enak bener tuh cowok cium cium si riska. Pengen tau gue yang mana orangnya yang berani cium si riska.yah . . . tapi syukur deh si riska benci tuh cowok . . .” ucap dika di dalam hatinya sambil mengelus dadanya bersyukur.

bersambung . . . . . .

FIRST LOVE PART 2


"FIRST LOVE PART 2" MURID BARU ^^^


Sesampai di kelas, riska membantingkan tasnya di meja dan membuat terkejut ajeng dan indah karena sikapnya.

“ka lo kenapa??” Tanya indah

“gue lagi kesel dan marah…” jawab riska marah

“kesel dan marah sama siapa sih ka?? Gue penasaran nih”  Tanya ajeng dengan tampang polosnya.
Riska menceritakan kejadian tadi pagi dengan sahabatnya sambil marah-marah.

“ya ampun ka… lo hajar aja tuh cowok ka. Biar tau rasa tuh anak” jawab indah dengan tangan siap-siap menghajar.

"hahahaha" ketawa rska dan ajeng dan membuat indah mencibir.

“o iya ka. Anak kelas berapa sih??” Tanya ajeng.

“hmm.. kayaknya sih seangkatan dengan kita” riska menjawab ragu ragu.

"ganteng gak ka??" tanya indah dengan mata berbinar binar

"cailah lo mikirin gantengnya. kalo gue sih mikirin dia baik atau gaknya" ucap riska

"iya ni dah lo mikirin ganteng jha nanti gue gantung tuh cowok" indah menyetujukan pendapat riska

"hahaha" ketawa riska disusul ajeng.

indah hanya mencibir melihat teman-temannya ketawa.

Sedang asyik-asyik mereka berbicara tiba-tiba bel berbunyi.

Teng teng teng

“pagi anak-anak” ucap bu aisyah masuk ke kelas sambil membawa tumpukan kertas di tangan.
Semua murid-murid kaget melihat kedatangan bu aisyah. Mereka yang semula duduk di atas meja, langsung lompat dan duduk ditempatnya masing-masing. Mereka yang sedang bergosip, langsung mengunci mulut rapat-rapat dan duduk setegak mungkin.

“pagi bu…” suara anak kelas XII IPA 2 menggema di ruangan yang berisikan 19 murid tersebut.

“baik, hari ini saya punya kejutan untuk kalian. Kita kedatangan murid baru pindahan dari amerika. Silahkan kamu masuk” ucap bu aisyah sambil memberi aba-aba 2 tepukan tangan agar murid baru tersebut masuk.

Murid baru tersebut masuk dan menampakkan wajahnya yang super keren dengan tubuh tinggi kira-kira 188 cm, rambut yang berwarna pirang, bola mata yang berwarna hijau menampakkan kesan lembut, tubuh yang atletis membuat semua siswi di kelas riska ribut-ribut.

“hei tuh cowok ganteng pake banget” bisik ani yang suka gosip itu ke teman bangkunya

“iya ganteng banget … pengen deh dapetin dia” ucap seorang siswi dan mendapatkan jitakan dari ani dan yang lainnya

“silahkan perkenalkan diri” ucap bu Aisyah

“perkenalkan nama saya Andika hermansyah William. saya dari amerika dan saya pernah tinggal di Indonesia 8 tahun yang lalu”ucap anak baru tersebut yang bernama andika dengan kata-katanya yang singkat dan padat.

“silahkan kamu duduk..” Ucap bu aisyah
 Andika berjalan mencari tempat duduk yang kosong dan mendapati tempat yang kosong yaitu di samping riska.

“kosong??” Tanya andika

“ya…” ucap riska.
Semua siswi melihat riska dengan tatapan iri, jengkel, dsb karena murid baru tersebut duduk di samping riska. tapi riska cuek badai dengan tatapan mereka.

“ka lo enak kali dapat tempat duduk di samping dia. Gue pengen..”ucap ajeng dan menatap anak baru itu.

"iya ka lo enak banget…..” teriak histeris indah dan mendapatkan lemparan penghapus papan tulis karena sikapnya itu

“indah diam kamu. Kalau kamu gak suka pelajran saya kamu boleh keluar” ucap bu aisyah marah

“maaf bu…” ucap indah meminta maaf

“rasain lo. Teriak teriak pula pake histeris lagi ntah apanya yang histeriskan” ucap riska sambil berusaha menutup mulutnya karena ketawa.

indah hanya mencibir melihat riska menahan ketawanya.

“siapa nama lo?? Kita sebangku tapi gak da kenalan...” ucap andika  dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

“gue riska avril Christine” ucap riska dan menyambut tangannya andika

“nama yang bagus” ucap andika  sambil tersenyum.

“makasih…” ucap riska sambil tersenyum manis.

“Nih cowok ganteng banget. Apalagi senyumnya itu.. perfect deh nih cowok..gue suka..” ucap riska di dalam hatinya

“nih cewek kok cantik bener. Pasti dia jadi rebutan cowok cowok sekolah ini. Gue PDKT dengan dia ah… mudah mudahan dia belum punya pacar…” ucap  andika di dalam hatinya dengan gembira.

bersambung......

"first love part 1"


"first love part 1" pertemuan awal gue dengan elo ^____^

Riska berjalan kecil sambil bersenandung. Gadis cantik keturunan inggris-indonesia, mempunyai bola mata berwarna biru laut, kulit yang putih, berambung panjang itu berjalan dengan riang. Udara pagi yang sejuk, burung-burung riang sedang bernyanyi membuat dirinya datang ke sekolah dengan bersemangat.
Setiba dirinya di sekolah dia berjalan melewati koridor untuk sampai ke kelasnya.

Tiba-tiba sebuah bola basket berhasil mendarat di kepala Riska.

“aduh…. Siapa yang berani ngelempar bola ini ke kepala gue?” teriak riska yang membuat seluruh siswa yang sedang bermain basket melihat ke riska. Seluruh siswa yang bermain bola tidak ada yang berani mengaku telah melempar bola ke riska.

Tiba-tiba Riska melihat seorang cowok bertubuh jangkung, matanya yang berwarna cokelat, bertubuh atletis, berkulit putih, berparas rupawan datang menghampiri riska dengan pakaian sekolah yang basah karena bermain basket, kancing baju atas terbuka menampakkan kesan menggoda tidak bagi riska dia benci cowok yang sok pamer karena parasnya.

“lo gak apa-apa kan??” Tanya cowok tersebut ke riska.

“apanya yang gak apa-apa. Kepala gue sakit tau.” Ucap Riska dengan nada marah yang amat besar

“sorry ya.. gue tadi gak sengaja kena kepala lo. Lo mau gue bawa ke UKS??” cowok tersebut meminta maaf ke riska dan menawari riska untuk ke UKS.

“gak perlu gue bantuan lo. Gue bisa sendiri.” Lalu riska melempar bola tadi dan langsung pergi dengan marah yang amat besar.

“tuh cewek kenapa sih??? Gue nawarin ke UKS dengan gue gak mau. Masa dia nolak ditawarin cowok cakep kayak gue. Kalo cewek lain langsung kelepek-kelepek sama gue. Kayaknya gue suka nih cewek. Hatiku langsung ‘deg’ liat wajah cantik dia. Siapa sih dia??? Gue pengen tau nih namanya.” Ucap cowok tersebut di dalam hatinya sambil tersenyum dan membuat cewek-cewek yang lewat di depannya rebut-ribut melihat senyumnya yang mereka pikir senyum tersebut untuk mereka.

“woi do. Ngapain senyam-senyum sendiri?? Lo liati siapa sih?? Penasaran gue..” tiba-tiba temannya cowok tersebut datang dan melihat temannya senyam-senyum sendiri dan mengikuti arah pandangan temannya tersebut.

“hei itukan riska avril Christine anak cewek paling populer dari kelas XII IPA 2??” kata temannya cowok tersebut dan mengangetkan lamunan cowok tersebut.

“coba lo ulangin namanya tadi de??”

“riska avril Christine. Emang kenapa lo sama dia??”

“gak da apa-apa kok”

oh itu toh nama anak itu…”kata cowok tersebut di dalam hatinya.

“do lo kenapa ngelamun lagi??”

“gak kok. Yok lanjutin lagi mainnya..”

 bersambung . . . . . .